Kaya Istilah, Kenali Bahasa Marketing dan Digital Marketing dengan Mudah

5 min read

Jika kamu memiliki bisnis, maka kamu perlu cara agar produk dari bisnis kamu bisa dikenal oleh orang banyak. Cara untuk mengenalkan atau mempromosikan produk kamu ke orang banyak ini dinamakan dengan marketing.

Dulu, marketing dilakukan secara konvensional, seperti dari TV, radio, brosur, dan cara konvensional lainnya. Namu, seiring berkembangnya zaman, marketing sekarang sudah bisa dilakukan secara digital atau yang dikenal dengan istilah digital marketing.

Banyak sekali istilah marketing yang mungkin terdengar asing di telinga kita. Oleh karena itu, mengetahui arti dari istilah ini jelas akan sangat membantu bagi kamu yang punya bisnis. Berikut ini akan kami berikan istilah yang umum dipakai dalam dunia marketing.

Istilah dalam Digital Marketing

Dalam dunia digital marketing, kita sering mendengar banyak istilah asing. Bagi kamu yang ingin memulai bisnis dan melakukan pemasaran, memahami istilah ini jelas sangat penting. Berikut kami berikan beberapa istilah penting dalam dunia digital marketing yang paling sering digunakan:

Channel

Untuk memasarkan bisnis, kamu perlu channel untuk menjangkau banyak audiens. Singkatnya, channel adalah media atau tempat yang digunakan oleh tim marketing untuk memasarkan brand mereka. Biasanya, channel yang dipakai adalah media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, dsb), website, dan email.

Campaign (Kampanye)

Istilah campaign atau kampanye memiliki arti aktivitas yang dilakukan oleh tim marketing untuk mempromosikan brand mereka. Ketika melakukan campaign, tim marketing wajib menggunakan semua channel yang mereka miliki agar jangkauan audiens bisa lebih luas.

Engagement

Istilah engagement biasanya dipakai di media sosial. Arti dari istilah ini sendiri adalah interaksi antara media sosial brand kamu dengan followers atau audiens. Tingkat keberhasilan engagement ini biasanya diukur dari jumlah like, komentar, share, sampai jumlah klik pada postingan kamu.

Impression

Istilah impression memiliki arti jumlah iklan kamu (ads) ditampilkan, tidak peduli apakah ada engagement atau tidak. Biasanya, impression ini sering juga kita sebut dengan istilah ad view.

Call to Action (CTA)

Saat melakukan campaign, tujuan utama kita adalah agar audiens membeli produk atau mengunjungi channel utama kita. Untuk bisa melakukan hal ini, maka kamu harus menyertakan Call to Action (CTA) dalam setiap campaign. Singkatnya, Call to Action adalah ajakan atau perintah kepada audiens untuk melakukan hal yang jadi tujuan utama campaign kamu. Call to Action bisa berupa ajakan untuk download app, klik link untuk beli, klaim bonus, dan lainnya.

Konversi (Conversion)

Tujuan dari memasang CTA adalah agar pengunjung melakukan tindakan yang menguntungkan bisnis kamu dan membeli produk kamu. Pengunjung yang melakukan hal ini diukur dalam parameter bernama konversi (conversion). Singkatnya, konversi adalah jumlah orang yang melakukan tindakan untuk menguntungkan bisnis dan membeli produk ketika mengunjungi website kamu.

Conversion Rate

Seberapa efektifkah campaign kamu? Apakah banyak orang yang membeli produk (konversi) setelah mengunjungi website utama kamu? Tingkat efektivitas ini diukur dalam parameter bernama conversion rate. 

Semakin tinggi conversion rate, akan semakin baik karena banyak orang yang mengunjungi website kamu dan melakukan pembelian. Hal ini tentu akan berdampak baik pada bisnis. Menurut data dari Wordstream, umumnya landing page hanya memiliki conversion rate rata-rata sebesar 2.35%.

Click Through Rate (CTR)

Kalau kamu membuka sebuah website atau blog, pasti kamu sering menemukan iklan di sana. Untuk mengukur tingkat efektivitas iklan ini, maka digunakan parameter bernama Click Through Rate (CTR). Singkatnya, click through rate adalah persentase total klik iklan terhadap total kunjungan yang di website terhadap jumlah tayangan iklan tersebut.

Pay per Click (PPC)

Arti dari strategi pay per click (PPC) adalah kamu harus membayar jika iklan kamu di klik oleh orang lain. Strategi ini umumnya digunakan oleh marketer di Google Ads. Jadi, saat menggunakan strategi PPC, iklan brand kamu akan muncul di paling atas daftar pencarian.

Search Engine Marketing (SEM)

Search engine marketing (SEM) adalah strategi marketing untuk menampilkan website bisnis kamu di posisi tertinggi mesin pencari. Untuk bisa melakukan hal ini SEM membutuhkan biaya dan erat hubungannya dengan PPC. Dengan kata lain, penggunaan biaya untuk menampilkan bisnis atau brand kamu pada search engine ini digolongkan sebagai pencarian berbayar atau yang akrab dikenal dengan paid search ads.

Search Engine Optimization (SEO)

Search engine optimization (SEO) adalah strategi marketing untuk mengoptimisasi posisi website utama mereka di mesin pencari. SEO ini sangat erat hubungannya dengan keywords. Jadi, ketika ada orang yang menuliskan keywords tertentu di mesin pencari, harapannya adalah website kamu yang ada di posisi tertinggi.

Banyak cara yang digunakan dalam strategi SEO seperti menulis artikel yang relevan dan menarik (on page), melakukan guest posting (off page), dan sebagainya. Berbeda dengan SEM, strategi SEO ini tidak membutuhkan biaya yang besar sehingga dikenal juga dengan istilah organic search.

Return of Investment (ROI)

Return of investment (ROI) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari campaign yang kamu lakukan. Parameter ROI akan memberikan jawaban, apakah investasi untuk campaign yang sudah dilakukan menguntungkan atau tidak. Jika menguntungkan, tentu saja biaya yang sudah kamu keluarkan untuk campaign lebih rendah dari pemasukan yang kamu dapatkan (pemasukan dari pembelian, berlangganan, dsb)

Cost per Action (CPA)

Cost per action (CPA) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh brand saat ada audiens melakukan tindakan (action) dari iklan yang dikeluarkan oleh brand tersebut. Action di sini bisa bermacam-macam, antara lain registrasi, download aplikasi, sampai pembelian produk. Untuk brand yang sudah sangat besar, biasanya mereka melakukan strategi CPA di banyak website relevan.

Cost per Impression (CPM) atau Cost per Mille (CPM)

Cost per impression (CPI) memiliki arti biaya yang harus dibayar oleh brand setiap kali iklannya ditampilkan (impression). Biasanya, brand akan menetapkan biaya per 1000 kali impression sehingga istilah ini juga sering dikenal sebagai cost per mile (CPM). Jika kamu yakin ads kamu menarik dan CTA yang tinggi, maka strategi CPI bisa lebih efektif dibandingkan CPA.

Traffic

Dalam bahasa Indonesia, traffic memiliki arti lalu lintas. Dalam dunia digital marketing, istilah traffic sendiri memiliki arti jumlah pengunjung di website kita. Biasanya, traffic dibagi menjadi dua (2) jenis, yakni organic traffic (pengunjung website langsung dari mesin pencari) dan paid traffic (pengunjung website dari iklan).

Leads

Leads adalah orang-orang yang sudah memiliki ketertarikan kepada bisnis yang kamu miliki dan berpotensi menjadi pelanggan. Orang-orang ini biasanya sudah memiliki ketertarikan dengan bisnis tersebut karena mereka sudah meninggalkan kontak yang bisa dihubungi (nomor HP, email, akun medsos, dsb).

Istilah dalam Sales

Tujuan utama kita melakukan marketing adalah untuk menjual produk yang bisnis kita miliki. Oleh karena itu, marketing sangat erat hubungannya dengan sales. Bagi kamu yang ingin menjual produk (sales), berikut ini adalah istilah yang akan sering kamu temukan:

Salesperson

Orang yang bertanggung jawab untuk menjual produk disebut dengan sales person. Selain menjual produk kepada customer baru, tugas lain dari sales person adalah mempertahankan klien untuk tetap berlangganan di produk mereka.

Prospek

Sebenarnya prospek dan lead memiliki arti yang hampir serupa, yakni orang yang berpotensi untuk membeli produk kamu. Bedanya di sini adalah, prospek merupakan calon pembeli potensial yang sudah memenuhi syarat dan kriteria tertentu.

Deal

Deal adalah kondisi ketika adanya kesesuaian antara pembeli dengan penjual. Kesesuaian di sini biasanya adalah pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan oleh salesperson. Ketika sudah ada deal, maka tugas salesperson selanjutnya adalah menyusun rencana untuk finalisasi pembelian.

Sales Pipeline

Sales pipeline memiliki arti visual yang menampilkan semua proses dalam penjualan (sales), mulai dari mencari leads sampai akhirnya menemukan deal. Dengan adanya visualisasi ini, salesperson bisa lebih mengetahui tahapan yang diperlukan agar produk mereka bisa dibeli oleh orang lain.

Istilah dalam Marketing Mix

Dalam melakukan pemasaran, kita sering mendengar istilah marketing mix. Istilah ini memiliki arti penggabungan (mix) beberapa variabel marketing untuk mencapai target penjualan.

Konsep marketing mix ini sendiri diperkenalkan oleh Jerome McCarthy pada tahun 1960. Awalnya, McCarthy menyebutkan ada empat (4P) variabel penting dalam marketing mix, yakni product, price, place dan promotion. Seiring berkembangnya zaman, variabel marketing mix bertambah menjadi 7P dengan tambahan physical evidence, people, dan process.

Product (Produk)

Barang atau jasa yang bisnis kamu tawarkan ke audiens dinamakan dengan produk. Di era digital seperti sekarang ini, produk juga bisa berupa barang virtual seperti aplikasi, website, dan lainnya.

Ketika ingin memulai bisnis, melakukan riset produk merupakan hal terpenting yang harus kamu lakukan. Pastikan produk yang kamu tawarkan merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh pasar. Ditambah lagi, produk kamu juga harus memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan produk kompetitor.

Price (Harga)

Price (harga) merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh calon pembeli untuk mendapatkan produk kamu. Ketika ingin menentukan harga, pastikan kamu sudah mempertimbangkan modal, biaya produksi dan maintenance, serta harga dari produk pesaing. 

Untuk bisnis konvensional, harga yang ditentukan oleh pemilik bisnis harus memberikan keuntungan. Hal ini berbeda jika kamu menjalankan bisnis start up. Biasanya, untuk model yang mengincar growth seperti ini, harga yang ditetapkan bisa saja di bawah break even price (BEP).

Place (Lokasi)

Tempat kamu memasarkan produk disebut juga dengan place (lokasi). Lokasi tidak harus berupa bangunan, melainkan juga bisa berupa website, media sosial, serta marketplace (Tokopedia, Shopee, Amazon).

Promotion (Promosi)

Agar produk kamu bisa diketahui banyak orang, maka kamu perlu melakukan promosi. Di zaman yang serba online seperti sekarang ini, media untuk melakukan promosi semakin banyak. Tidak hanya lewat iklan TV, spanduk, dan brosur saja, kamu juga sudah bisa promosi lewat media sosial, ads, email, dan media lainnya.

Physical Evidence (Bukti Fisik)

Physical evidence merupakan bukti fisik dari bisnis yang kamu miliki. Bukti fisik di sini bisa bermacam-macam, mulai dari toko, website resmi, media sosial, sampai customer service. Semakin bagus bukti fisik yang kamu miliki, semakin besar juga tingkat kepercayaan calon pembeli kepada bisnis kamu.

People (Orang)

People yang ada di variabel marketing mix memiliki arti sumber daya manusia (SDM) dibalik bisnis itu sendiri. Mereka adalah orang bekerja disana dan menentukan arah bisnis.

Salah dalam mengambil kandidat SDM bisa berakibat fatal untuk bisnismu sendiri. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar yang rela menggaji karyawannya dengan tinggi agar bisnis mereka bisa bertahan atau bahkan memimpin di industri tertentu.

Process (Proses)

Proses adalah rangkaian tahapan yang perlu dilakukan oleh klien sampai akhirnya bisa menggunakan produk atau jasa yang bisnismu tawarkan. Proses ini dimulai dari cara audiens mengetahui produk kamu sampai memutuskan untuk membeli.

Kesimpulan

Berikut sudah kami tuliskan semua istilah yang sering dipakai dalam dunia marketing dan sales. Dengan membaca artikel ini, diharapkan kamu sudah lebih paham dengan dunia marketing itu sendiri.

Bagi kamu yang punya bisnis dan mau konsultasi seputar marketing dan sales, tidak usah ragu untuk menghubungi Jenfi!

Sumber:

What kind of founder are you??
Take the quiz to find out.

What kind of founder are you?
Take the quiz to find out

Scroll to top