Open post

Dalam dunia digital marketing, media sosial merupakan salah satu tempat untuk memasarkan (marketing) produk atau bisnis. Strategi pemasaran via media sosial ini sering juga kita kenal dengan istilah social media marketing.

Seiring berjalannya waktu, pengguna media sosial semakin bertambah banyak. Berdasarkan data, di Indonesia sendiri, pengguna media sosial sudah mencapai angka 167 juta user di tahun 2023. Jumlah ini merupakan 60.4% dari penduduk Indonesia sendiri. Umumnya, pengguna media sosial ini adalah milenial dan Gen-Z.

Dari data yang ada di atas, bisa kita simpulkan bahwa media sosial sudah jadi tempat yang sangat strategis untuk memasarkan produk atau meningkatkan brand awareness. Oleh karena itu, keahlian social media marketing juga sudah sangat diperlukan agar semakin banyak audiens yang tertarik dengan bisnis kamu. Sebagai pembaca setia blog Jenfi, kamu cukup beruntung karena kami akan memberikan tips untuk meningkatkan kesuksesan strategi social media marketing kamu:

Pengguna media sosial di Indonesia sampai tahun 2023 (Sumber: Detik.com)

Pengertian Social Media Marketing

Social media marketing adalah strategi untuk memasarkan produk atau meningkatkan brand awareness melalui media sosial. Di Indonesia sendiri, media sosial yang paling populer adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok.

Bagaimana cara melakukan marketing di sosial media? Biasanya, ada tim khusus yang bertugas untuk membuat konten seperti video, gambar, atau bentuk konten lainnya. Konten ini sendiri dibuat dengan semenarik mungkin untuk mencuri perhatian audiens.

Audiens yang tertarik ini diharapkan melakukan engagement dengan konten yang sudah dibuat. Berbagai bentuk interaksi dapat meningkatkan engagement pada media sosial kamu, seperti memberikan like, comment, save konten atau bahkan follow akun sosial media kamu. Jika mereka juga membagikan konten kamu kepada teman-teman terdekatnya, maka jangkauan atau reach konten kamu dapat semakin meluas. 

Setelah audiens ini tertarik dengan konten kamu, harapannya adalah mereka jadi ingin lebih tahu seputar bisnis yang kamu punya. Selanjutnya mereka yang sudah tertarik dengan bisnis kamu akan membeli produk yang kamu tawarkan.

Kenapa Harus Pakai Strategi Social Media Marketing?

Berdasarkan data, 80% eksekutif perusahaan menganggap penting untuk berinvestasi di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa peran sosial media dalam marketing sangat besar untuk kemajuan bisnis kamu. Apa saja alasannya? Berikut ini adalah jawabannya:

Media yang Paling Strategis

Hampir semua orang setidaknya mempunyai satu akun media sosial. Biasanya, mereka menghabiskan waktu di sini sampai 147 menit setiap harinya. Hal ini membuat media sosial jadi sangat strategis untuk bisnis dan sudah jadi kewajiban setiap brand untuk memasarkan bisnisnya di platform media sosial.

Tempat Berkomunikasi dengan Calon Customer

Tidak hanya sebagai tempat untuk memasarkan bisnis, media sosial juga dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan audiens. Biasanya, jika ada audiens yang tertarik pada produk tertentu, mereka akan mencari informasi di media sosial. Akan sangat disayangkan bila kamu kehilangan calon customer seperti ini hanya karena tidak memiliki media sosial.

Sebagai Data untuk Mengambil Keputusan Bisnis

Karena pengguna media sosial yang sangat tinggi, bisa kita katakan kalau kondisi market yang sebenarnya bisa tercermin langsung lewat media sosial. Karena alasan ini juga, 72% manajemen perusahaan menggunakan media sosial sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial memberikan data dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

Hemat dan Efisien

Membuat akun di media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube tidak dikenakan biaya sama sekali. Tidak hanya itu, mempublikasikan konten di sini juga gratis dan tidak ada batasan.

Mungkin kamu bisa sekali-kali membayar jika konten ingin mendapatkan boost atau melakukan promosi berbayar. Meskipun demikian, biaya yang kamu keluarkan di sini tidak lebih banyak jika ingin memasang iklan di TV atau billboard. Karena alasan ini, media sosial dinilai lebih hemat dan efisien.

Strategi Marketing Sosial Media: Tips dan Trik

Sekarang, kamu sudah tahu kalau media sosial sangat penting untuk keberlangsungan semua jenis bisnis. Karena alasan ini, kamu harus memanfaatkan sosial media sebaik mungkin agar tidak tertinggal oleh para kompetitor. Berikut ini kami berikan tips agar strategi social media marketing kamu bisa jauh lebih sukses dari sebelumnya:

Tips 1: Buat Konten Semenarik Mungkin

Algoritma yang ada di semua media sosial diatur agar pengguna menghabiskan waktu yang lama di sana. Caranya adalah mereka akan terus menampilkan konten yang diprediksikan akan menarik perhatian masing-masing pengguna. Konten yang menarik ini akan lebih cepat disebarkan dan masuk ke feed banyak audiens. Jadi, jika kamu ingin sukses di media sosial dan memiliki engagement yang tinggi, maka membuat konten menarik adalah kuncinya.

Tips 2: Respon Chat atau Komentar dari Audiens

Membalas chat atau komentar dari audiens sangat penting untuk perkembangan media sosial bisnis kamu. Kalau bisa, kamu harus merespon semua pertanyaan ini di hari yang sama. Dengan melakukan hal ini, koneksi antara brand kamu dengan audiens akan terbentuk dan kemungkinan mereka membeli produk kamu jadi jauh lebih besar.

Penting untuk diperhatikan bahwa jangan sampai membalas pertanyaan seperti bot. Kamu harus menunjukkan sisi humanis agar audiens merasa mereka sedang berbicara dengan orang sungguhan. 

Berdasarkan data, 78% pelanggan akan membeli lagi produk jika memiliki customer service yang memuaskan. Langkah awal melakukan hal ini adalah dengan mempercepat respon kamu di media sosial (fast response).

Tips 3: Post Konten di Waktu yang Tepat

Baik itu Facebook, Instagram, ataupun TikTok bisa memberikan kamu statistik traffic setiap jamnya. Gunakan data ini untuk menjadwalkan waktu publikasi konten kamu.

Selain itu, kamu juga harus konsisten ketika upload konten di media sosial. Algoritma setiap media sosial pasti akan menghargai konsistensi kamu dengan membuat reach menjadi lebih tinggi. Akan tetapi, konsisten di sini bukan berarti publish konten sebanyak-banyaknya setiap hari. Kami tidak menyarankan untuk melakukan hal ini karena bisa membuat orang menganggap media sosial kamu sebagai spam.

Tips 4: Manfaatkan Fitur Live Stream atau Shoppable Live Stream

Trend shoppable live stream atau belanja langsung dari konten live sedang marak di Indonesia saat ini. Berdasarkan data, 56% audiens Indonesia sudah pernah mencoba membeli barang melalui fitur live stream ini. Di sini, media sosial yang paling banyak digunakan untuk fitur live shopping adalah TikTok di angka 27.5%. Bagi kamu yang memiliki produk tertentu untuk dipasarkan, maka mungkin bisa mencoba cara yang satu ini.

Tips 5: Manfaatkan Influencer

Influencer merupakan tokoh yang sudah memiliki banyak follower dan biasanya memiliki fanbase tersendiri. Memanfaatkan influencer ini untuk kolaborasi (endorsement) dalam membuat konten merupakan cara yang sering digunakan di social media marketing. Harapan dari kolaborasi ini adalah untuk menarik fanbase dari influencer tersebut untuk membeli produk bisnis kamu.

Tips dari kami adalah, pastikan influencer yang kamu pilih memiliki persona atau fanbase yang sesuai dengan target market bisnis kamu. Selain itu, pastikan juga budget untuk menggunakan influencer ini sesuai dengan budget keseluruhan bisnis kamu.

Kesimpulan: Tujuan Menggunakan Strategi Marketing Sosial Media

Di era yang serba digital seperti sekarang ini, strategi online marketing dengan sosial media sudah menjadi hal yang sangat penting. Buat konten yang paling menarik agar brand awareness terhadap bisnis kamu bisa jadi semakin luas. Semakin sering konten kamu muncul di feed banyak orang, semakin mudah juga bisnis kamu dikenali oleh mereka.

Social media marketing sendiri merupakan salah satu strategi dari digital marketing. Jika kamu ingin membaca seputar tips digital marketing, maka kamu bisa membacanya di sini.

Jenfi sendiri merupakan platform yang bisa membantu untuk mengembangkan bisnis kamu. Jika tertarik untuk konsultasi seputar bisnis, kamu bisa konsultasi dengan kami setiap saat!

Sumber:

Open post

Jika kamu memiliki bisnis, maka kamu perlu cara agar produk dari bisnis kamu bisa dikenal oleh orang banyak. Cara untuk mengenalkan atau mempromosikan produk kamu ke orang banyak ini dinamakan dengan marketing.

Dulu, marketing dilakukan secara konvensional, seperti dari TV, radio, brosur, dan cara konvensional lainnya. Namu, seiring berkembangnya zaman, marketing sekarang sudah bisa dilakukan secara digital atau yang dikenal dengan istilah digital marketing.

Banyak sekali istilah marketing yang mungkin terdengar asing di telinga kita. Oleh karena itu, mengetahui arti dari istilah ini jelas akan sangat membantu bagi kamu yang punya bisnis. Berikut ini akan kami berikan istilah yang umum dipakai dalam dunia marketing.

Istilah dalam Digital Marketing

Dalam dunia digital marketing, kita sering mendengar banyak istilah asing. Bagi kamu yang ingin memulai bisnis dan melakukan pemasaran, memahami istilah ini jelas sangat penting. Berikut kami berikan beberapa istilah penting dalam dunia digital marketing yang paling sering digunakan:

Channel

Untuk memasarkan bisnis, kamu perlu channel untuk menjangkau banyak audiens. Singkatnya, channel adalah media atau tempat yang digunakan oleh tim marketing untuk memasarkan brand mereka. Biasanya, channel yang dipakai adalah media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, dsb), website, dan email.

Campaign (Kampanye)

Istilah campaign atau kampanye memiliki arti aktivitas yang dilakukan oleh tim marketing untuk mempromosikan brand mereka. Ketika melakukan campaign, tim marketing wajib menggunakan semua channel yang mereka miliki agar jangkauan audiens bisa lebih luas.

Engagement

Istilah engagement biasanya dipakai di media sosial. Arti dari istilah ini sendiri adalah interaksi antara media sosial brand kamu dengan followers atau audiens. Tingkat keberhasilan engagement ini biasanya diukur dari jumlah like, komentar, share, sampai jumlah klik pada postingan kamu.

Impression

Istilah impression memiliki arti jumlah iklan kamu (ads) ditampilkan, tidak peduli apakah ada engagement atau tidak. Biasanya, impression ini sering juga kita sebut dengan istilah ad view.

Call to Action (CTA)

Saat melakukan campaign, tujuan utama kita adalah agar audiens membeli produk atau mengunjungi channel utama kita. Untuk bisa melakukan hal ini, maka kamu harus menyertakan Call to Action (CTA) dalam setiap campaign. Singkatnya, Call to Action adalah ajakan atau perintah kepada audiens untuk melakukan hal yang jadi tujuan utama campaign kamu. Call to Action bisa berupa ajakan untuk download app, klik link untuk beli, klaim bonus, dan lainnya.

Konversi (Conversion)

Tujuan dari memasang CTA adalah agar pengunjung melakukan tindakan yang menguntungkan bisnis kamu dan membeli produk kamu. Pengunjung yang melakukan hal ini diukur dalam parameter bernama konversi (conversion). Singkatnya, konversi adalah jumlah orang yang melakukan tindakan untuk menguntungkan bisnis dan membeli produk ketika mengunjungi website kamu.

Conversion Rate

Seberapa efektifkah campaign kamu? Apakah banyak orang yang membeli produk (konversi) setelah mengunjungi website utama kamu? Tingkat efektivitas ini diukur dalam parameter bernama conversion rate. 

Semakin tinggi conversion rate, akan semakin baik karena banyak orang yang mengunjungi website kamu dan melakukan pembelian. Hal ini tentu akan berdampak baik pada bisnis. Menurut data dari Wordstream, umumnya landing page hanya memiliki conversion rate rata-rata sebesar 2.35%.

Click Through Rate (CTR)

Kalau kamu membuka sebuah website atau blog, pasti kamu sering menemukan iklan di sana. Untuk mengukur tingkat efektivitas iklan ini, maka digunakan parameter bernama Click Through Rate (CTR). Singkatnya, click through rate adalah persentase total klik iklan terhadap total kunjungan yang di website terhadap jumlah tayangan iklan tersebut.

Pay per Click (PPC)

Arti dari strategi pay per click (PPC) adalah kamu harus membayar jika iklan kamu di klik oleh orang lain. Strategi ini umumnya digunakan oleh marketer di Google Ads. Jadi, saat menggunakan strategi PPC, iklan brand kamu akan muncul di paling atas daftar pencarian.

Search Engine Marketing (SEM)

Search engine marketing (SEM) adalah strategi marketing untuk menampilkan website bisnis kamu di posisi tertinggi mesin pencari. Untuk bisa melakukan hal ini SEM membutuhkan biaya dan erat hubungannya dengan PPC. Dengan kata lain, penggunaan biaya untuk menampilkan bisnis atau brand kamu pada search engine ini digolongkan sebagai pencarian berbayar atau yang akrab dikenal dengan paid search ads.

Search Engine Optimization (SEO)

Search engine optimization (SEO) adalah strategi marketing untuk mengoptimisasi posisi website utama mereka di mesin pencari. SEO ini sangat erat hubungannya dengan keywords. Jadi, ketika ada orang yang menuliskan keywords tertentu di mesin pencari, harapannya adalah website kamu yang ada di posisi tertinggi.

Banyak cara yang digunakan dalam strategi SEO seperti menulis artikel yang relevan dan menarik (on page), melakukan guest posting (off page), dan sebagainya. Berbeda dengan SEM, strategi SEO ini tidak membutuhkan biaya yang besar sehingga dikenal juga dengan istilah organic search.

Return of Investment (ROI)

Return of investment (ROI) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari campaign yang kamu lakukan. Parameter ROI akan memberikan jawaban, apakah investasi untuk campaign yang sudah dilakukan menguntungkan atau tidak. Jika menguntungkan, tentu saja biaya yang sudah kamu keluarkan untuk campaign lebih rendah dari pemasukan yang kamu dapatkan (pemasukan dari pembelian, berlangganan, dsb)

Cost per Action (CPA)

Cost per action (CPA) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh brand saat ada audiens melakukan tindakan (action) dari iklan yang dikeluarkan oleh brand tersebut. Action di sini bisa bermacam-macam, antara lain registrasi, download aplikasi, sampai pembelian produk. Untuk brand yang sudah sangat besar, biasanya mereka melakukan strategi CPA di banyak website relevan.

Cost per Impression (CPM) atau Cost per Mille (CPM)

Cost per impression (CPI) memiliki arti biaya yang harus dibayar oleh brand setiap kali iklannya ditampilkan (impression). Biasanya, brand akan menetapkan biaya per 1000 kali impression sehingga istilah ini juga sering dikenal sebagai cost per mile (CPM). Jika kamu yakin ads kamu menarik dan CTA yang tinggi, maka strategi CPI bisa lebih efektif dibandingkan CPA.

Traffic

Dalam bahasa Indonesia, traffic memiliki arti lalu lintas. Dalam dunia digital marketing, istilah traffic sendiri memiliki arti jumlah pengunjung di website kita. Biasanya, traffic dibagi menjadi dua (2) jenis, yakni organic traffic (pengunjung website langsung dari mesin pencari) dan paid traffic (pengunjung website dari iklan).

Leads

Leads adalah orang-orang yang sudah memiliki ketertarikan kepada bisnis yang kamu miliki dan berpotensi menjadi pelanggan. Orang-orang ini biasanya sudah memiliki ketertarikan dengan bisnis tersebut karena mereka sudah meninggalkan kontak yang bisa dihubungi (nomor HP, email, akun medsos, dsb).

Istilah dalam Sales

Tujuan utama kita melakukan marketing adalah untuk menjual produk yang bisnis kita miliki. Oleh karena itu, marketing sangat erat hubungannya dengan sales. Bagi kamu yang ingin menjual produk (sales), berikut ini adalah istilah yang akan sering kamu temukan:

Salesperson

Orang yang bertanggung jawab untuk menjual produk disebut dengan sales person. Selain menjual produk kepada customer baru, tugas lain dari sales person adalah mempertahankan klien untuk tetap berlangganan di produk mereka.

Prospek

Sebenarnya prospek dan lead memiliki arti yang hampir serupa, yakni orang yang berpotensi untuk membeli produk kamu. Bedanya di sini adalah, prospek merupakan calon pembeli potensial yang sudah memenuhi syarat dan kriteria tertentu.

Deal

Deal adalah kondisi ketika adanya kesesuaian antara pembeli dengan penjual. Kesesuaian di sini biasanya adalah pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan oleh salesperson. Ketika sudah ada deal, maka tugas salesperson selanjutnya adalah menyusun rencana untuk finalisasi pembelian.

Sales Pipeline

Sales pipeline memiliki arti visual yang menampilkan semua proses dalam penjualan (sales), mulai dari mencari leads sampai akhirnya menemukan deal. Dengan adanya visualisasi ini, salesperson bisa lebih mengetahui tahapan yang diperlukan agar produk mereka bisa dibeli oleh orang lain.

Istilah dalam Marketing Mix

Dalam melakukan pemasaran, kita sering mendengar istilah marketing mix. Istilah ini memiliki arti penggabungan (mix) beberapa variabel marketing untuk mencapai target penjualan.

Konsep marketing mix ini sendiri diperkenalkan oleh Jerome McCarthy pada tahun 1960. Awalnya, McCarthy menyebutkan ada empat (4P) variabel penting dalam marketing mix, yakni product, price, place dan promotion. Seiring berkembangnya zaman, variabel marketing mix bertambah menjadi 7P dengan tambahan physical evidence, people, dan process.

Product (Produk)

Barang atau jasa yang bisnis kamu tawarkan ke audiens dinamakan dengan produk. Di era digital seperti sekarang ini, produk juga bisa berupa barang virtual seperti aplikasi, website, dan lainnya.

Ketika ingin memulai bisnis, melakukan riset produk merupakan hal terpenting yang harus kamu lakukan. Pastikan produk yang kamu tawarkan merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh pasar. Ditambah lagi, produk kamu juga harus memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan produk kompetitor.

Price (Harga)

Price (harga) merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh calon pembeli untuk mendapatkan produk kamu. Ketika ingin menentukan harga, pastikan kamu sudah mempertimbangkan modal, biaya produksi dan maintenance, serta harga dari produk pesaing. 

Untuk bisnis konvensional, harga yang ditentukan oleh pemilik bisnis harus memberikan keuntungan. Hal ini berbeda jika kamu menjalankan bisnis start up. Biasanya, untuk model yang mengincar growth seperti ini, harga yang ditetapkan bisa saja di bawah break even price (BEP).

Place (Lokasi)

Tempat kamu memasarkan produk disebut juga dengan place (lokasi). Lokasi tidak harus berupa bangunan, melainkan juga bisa berupa website, media sosial, serta marketplace (Tokopedia, Shopee, Amazon).

Promotion (Promosi)

Agar produk kamu bisa diketahui banyak orang, maka kamu perlu melakukan promosi. Di zaman yang serba online seperti sekarang ini, media untuk melakukan promosi semakin banyak. Tidak hanya lewat iklan TV, spanduk, dan brosur saja, kamu juga sudah bisa promosi lewat media sosial, ads, email, dan media lainnya.

Physical Evidence (Bukti Fisik)

Physical evidence merupakan bukti fisik dari bisnis yang kamu miliki. Bukti fisik di sini bisa bermacam-macam, mulai dari toko, website resmi, media sosial, sampai customer service. Semakin bagus bukti fisik yang kamu miliki, semakin besar juga tingkat kepercayaan calon pembeli kepada bisnis kamu.

People (Orang)

People yang ada di variabel marketing mix memiliki arti sumber daya manusia (SDM) dibalik bisnis itu sendiri. Mereka adalah orang bekerja disana dan menentukan arah bisnis.

Salah dalam mengambil kandidat SDM bisa berakibat fatal untuk bisnismu sendiri. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar yang rela menggaji karyawannya dengan tinggi agar bisnis mereka bisa bertahan atau bahkan memimpin di industri tertentu.

Process (Proses)

Proses adalah rangkaian tahapan yang perlu dilakukan oleh klien sampai akhirnya bisa menggunakan produk atau jasa yang bisnismu tawarkan. Proses ini dimulai dari cara audiens mengetahui produk kamu sampai memutuskan untuk membeli.

Kesimpulan

Berikut sudah kami tuliskan semua istilah yang sering dipakai dalam dunia marketing dan sales. Dengan membaca artikel ini, diharapkan kamu sudah lebih paham dengan dunia marketing itu sendiri.

Bagi kamu yang punya bisnis dan mau konsultasi seputar marketing dan sales, tidak usah ragu untuk menghubungi Jenfi!

Sumber:

Open post

Kalau baca artikel digital marketing tips dari kami, kamu pasti sudah paham kalau konten merupakan salah satu elemen utama dalam digital marketing. Dengan konten, kamu bisa menarik minat banyak audiens untuk membeli atau menggunakan produk bisnis kamu.

Konten yang bertujuan untuk menarik minat audiens di dunia digital sering disebut dengan konten digital marketing. Menurut Forbes, strategi konten digital marketing adalah strategi marketing dengan membuat konten yang eye-catching, relevan, dan konsisten untuk menarik minat audiens.

Untuk bisa membuat konten digital marketing yang menarik, kamu harus pahami terlebih dahulu jenis konten yang dibutuhkan. Setelah itu, pelajari juga apa yang diinginkan audiens kamu. Berikut ini kami akan berikan info menarik seputar konten digital marketing untuk membantu perkembangan bisnismu!

Jenis Konten Digital Marketing

Ada banyak jenis konten yang bisa kamu gunakan untuk campaign digital marketing. Masing-masing konten ini jelas memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, pembuatan konten harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau target audiens kamu. Berikut ini adalah contoh konten digital marketing yang perlu kamu ketahui:

1. Artikel

Artikel merupakan konten berupa tulisan di website, blog, media sosial, ataupun channel bisnis kamu lainnya. Umumnya, konten artikel ini merupakan tulisan yang cukup panjang dan relevan dengan bisnis kamu.

Dalam membuat artikel, usahakan tulisan kamu mudah dibaca, informatif, dan relevan dengan bisnismu. Selain itu, buat tulisanmu menarik agar audiens tidak bosan untuk membaca sampai habis. Jangan sampai ada typo sedikitpun agar tulisanmu terlihat lebih terpercaya (credible).

Di akhir, perkuat artikel kamu dengan SEO untuk bisa berada di posisi teratas mesin pencari. Dengan berada di posisi tertinggi, maka tulisanmu akan semakin mudah ditemukan oleh para audiens.

Contoh konten artikel (baca di sini)

2. Video

Video merupakan konten yang sedang naik daun saat ini. Berdasarkan data, 97.4% penduduk Indonesia menonton konten video setiap minggunya di tahun 2022. Oleh karena itu, hampir dalam setiap campaign marketing brand besar, pasti bisa kita temukan konten video.

Banyak channel yang bisa kita gunakan untuk launching konten video yang kita buat. Di Indonesia sendiri, TikTok dan Instagram merupakan tempat yang paling hot saat ini untuk upload konten video.

Contoh Konten Video (Ralali)

3. Gambar

Konten gambar juga cukup populer ketika kita melakukan campaign digital marketing. Selain konten video, konten gambar dinilai cukup efektif dalam menarik minat audiens. Biasanya, konten gambar ini digunakan di channel media sosial seperti Instagram, Facebook, dan media lainnya.

Ketika membuat konten gambar, usahakan konten kamu konsisten dalam setiap layoutnya. Konsisten di sini berarti tulisan, warna, dan persona yang ada dalam setiap gambar sesuai dengan persona bisnis kamu dan tidak berubah-ubah.

Contoh konten digital marketing gambar
Contoh konten gambar

4. Email

Tidak hanya untuk berkomunikasi dengan pelanggan, email juga bisa kamu manfaatkan untuk melakukan campaign. Di email, kamu bisa membuat konten tulisan yang bertujuan untuk menarik minat penerima.

Kirim email seputar promo, bonus, dan info menarik lainnya kepada pelanggan atau audiens kamu. Pastikan judul email kamu eye-catching sehingga orang tertarik untuk membaca lebih lanjut. Selain itu, pastikan frekuensi email yang kamu kirim tidak berlebihan agar tidak dikira spam oleh penerima.

Contoh konten digital marketing email
Contoh konten email

Strategi Efektif untuk Membuat Konten Digital Marketing

Ada beberapa tips dan trik agar konten kamu bisa efektif dan menarik audiens. Berikut ini adalah beberapa saran dari kami yang mungkin perlu kamu terapkan dalam pembuatan konten:

1. Membuat Konten yang Relevan dan Update

Hal paling utama yang perlu kamu perhatikan dalam pembuatan konten adalah relevansi dengan bisnis kamu. Konten menarik yang tidak relevan dengan bisnismu hanya akan menarik audiens yang bukan jadi target.

Selain relevan, konten kamu juga harus up to date. Artinya, semua yang ada dalam konten tersebut masih valid dan juga sesuai dengan kondisi saat ini. Audiens pasti akan kecewa jika kamu membuat konten diskon, tapi ternyata sudah tidak valid lagi karena tanggalnya sudah lewat.

2. Memilih Jenis Konten yang Sesuai

Ada banyak sekali jenis konten seperti yang sudah kita sebutkan di atas. Memilih jenis konten yang sesuai dengan minat audiens sendiri memang butuh pengalaman. Jangan sampai konten yang kamu buat sama sekali tidak dilirik audiens karena memang jenisnya tidak cocok.

Jika target audiens kamu adalah Gen-Z, biasanya, konten video jauh lebih populer daripada konten artikel atau email. Jika target audiens kamu adalah pekerja kantoran, maka jenis konten email atau artikel mungkin lebih menarik perhatian mereka.

3. Menentukan Waktu Publikasi yang Tepat

Waktu publikasi juga sangat berpengaruh dalam engagement konten yang kamu buat. Jangan sampai konten kamu dipublikasikan di jam yang tidak sesuai.

Biasanya, ada beberapa media sosial yang menampilkan data jumlah pengunjung dalam setiap jam. Gunakan data ini untuk strategi dalam mempublikasikan konten. Cari jam saat pengunjung banyak melihat media sosial kamu dan publikasikan di jam tersebut!

4. Mempublikasikan Konten di Berbagai Channel

Gunakan setiap channel yang ada untuk mempublikasikan konten kamu. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa menjangkau lebih banyak audiens. Ditambah lagi, channel kamu juga akan terlihat aktif di mata audiens. Channel yang terlihat aktif biasanya akan lebih mudah menarik calon pembeli daripada yang tidak.

Saat mempublikasikan konten di berbagai channel, pastikan untuk membuat CTA yang mengarah ke channel utama kamu. Hal ini akan memudahkan audiens yang ingin mengetahui atau bahkan membeli produk yang kamu buat.

Kesimpulan: Pentingnya Konten Digital Marketing

Konten sangat erat hubungannya dengan penjualan (sales). Dengan konten digital marketing yang baik, kamu bisa menarik banyak audiens untuk melihat atau bahkan membeli produk kamu. Karena alasan ini, 47% perusahaan di Indonesia memiliki divisi sendiri yang khusus membuat konten.

Konten juga bisa kamu gunakan sebagai tempat untuk membangun brand awareness dan persona dari bisnis kamu. Bagaimana bisa orang mengenal produk atau bisnis kamu jika tidak membuat konten? Oleh karena itu, rutin dalam membuat konten jelas sangat penting, apalagi untuk kamu yang baru memulai bisnis!

Kami sarankan untuk mengikuti tips dan trik membuat konten yang kami berikan. Pastikan konten kamu relevan, update, dan menarik agar banyak audiens yang tertarik! 

Ingin bisnis kamu berkembang? Kamu bisa berkonsultasi dengan Jenfi dan mendapatkan solusi yang tepat!

Sumber:

7 Digital Marketing Tips untuk Sukseskan Bisnismu

Open post

Kenapa Harus Digital Marketing?

Berdasarkan data, 4.9 miliar orang menggunakan internet pada tahun 2021. Jumlah ini dipastikan semakin bertumbuh pada tahun 2022 dan 2023. Dari data ini, akan sangat disayangkan jika kamu tidak memanfaatkan internet ini untuk memasarkan produk atau bisnis kamu.

Untuk bisa sukses dalam memasarkan produk di internet, maka diperlukan keahlian digital marketing. Singkatnya, digital marketing itu sendiri adalah strategi menggunakan channel digital untuk menjual atau mempromosikan bisnis dan produk yang dimiliki.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan campaign secara digital. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Dari semua keunggulan di atas, kemampuan digital marketing jelas sangat dibutuhkan di era yang serba digital seperti sekarang ini. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui beberapa digital marketing tips untuk dapat membantu perkembangan bisnismu!

1. Audiens

Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk bisa sukses dalam digital marketing adalah memahami audiens kamu sendiri. Dengan data yang kamu miliki, cari tahu informasi mayoritas seputar audiens kamu. Usia, jenis kelamin, hobi, dan sebagainya harus bisa terjawab terlebih dahulu dengan data yang kamu miliki.

Dengan memahami audiens, campaign, branding, dan konten yang kamu buat bisa lebih tepat sasaran. Jika sudah tepat sasaran, maka akan lebih mudah menarik minat mereka untuk membeli atau memakai produk dari bisnis kamu.

Salah dalam menentukan audiens bisa berakibat fatal untuk campaign kamu. Misalnya mayoritas audiens kamu adalah orang yang berusia 40 tahun keatas. Melakukan campaign dengan menggunakan bahasa dan style anak gen-Z jelas akan sulit diterima oleh mereka.

2. Riset Kompetitor

Dalam dunia bisnis Indonesia, kita sering mendengar istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Hal yang sama juga perlu kamu lakukan agar campaign digital kamu sukses. 

Amati strategi marketing dari kompetitor kamu merupakan tips marketing yang kami anjurkan bagi kamu yang baru memulai campaign. Jika ternyata strategi mereka sukses, maka bisa kamu tiru dan juga modifikasi. Hal inilah yang kita namakan dengan riset kompetitor. Dengan melakukan riset kompetitor, strategi marketing kamu bisa lebih dinamis dan adaptif.

3. Konten Menarik dan Update

Konten adalah kunci dalam digital marketing. Semakin menarik konten yang kamu buat, semakin besar juga peluang marketing kamu sukses. Jangan lupa juga untuk menggunakan SEO agar konten kamu berada di paling atas mesin pencari.

Selain menarik, konten yang kamu buat juga harus up-to-date dengan perkembangan saat ini. Cari tahu apa yang sedang trend saat ini dan buat hal tersebut menjadi konten yang relate dengan bisnis kamu. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa dengan cepat menarik perhatian banyak audiens.

Selain membuat konten yang baru, konten kamu yang lama juga harus diperbarui jika ada perubahan. Audiens pasti akan kecewa jika mengetahui konten yang kamu buat sebelumnya sudah tidak valid lagi. Digital marketing tips ini bisa dikatakan yang paling sulit karena kita harus terus update dan berkreasi.

4. Aktif di Media Sosial

Media sosial merupakan tempat utama untuk kamu melakukan campaign digital marketing. Berdasarkan data, 86% masyarakat Indonesia belanja melalui media sosial. Tidak aktif di berbagai sosial media sama saja dengan mengabaikan sebagian besar audiens kamu!

Presence di media sosial sangat penting agar campaign digital marketing kamu sukses. Audiens akan lebih cepat familiar dengan bisnis atau produk kamu jika kamu aktif hadir dalam feed media sosial mereka.

Aktif di media sosial tidak hanya dengan rutin membuat konten saja. Kamu juga wajib membalas pesan dari audiens atau follower. Brand kamu akan dikenal sebagai brand yang fast response jika rutin melakukan hal ini dan engagement juga akan semakin meningkat.

5. Integrasi Campaign

Pastikan campaign yang kamu lakukan sudah terintegrasi di semua channel yang kamu miliki. Contohnya adalah, jika melakukan campaign lewat media sosial, pastikan campaign ini juga ada di blog. 

Jangkauan campaign kamu bisa semakin luas jika banyak channel yang terintegrasi. Dengan adanya integrasi campaign, kamu tidak hanya menjangkau audiens lama, tetapi juga calon audiens baru. 

Beberapa contoh channel untuk melakukan campaign antara lain blog, media sosial, Google ads, dan masih banyak lagi channel digital marketing lainnya. Gunakan CTA (Call to Action) agar audiens mengarah ke website utama atau tujuan akhir campaign kamu.

Selain channel online, kamu juga wajib memanfaatkan channel offline. Beberapa contoh channel offline adalah billboard, iklan radio dan TV, dan lainnya. Kombinasi antara campaign online dan offline biasanya memberikan hasil yang efektif.

6. Selalu Bereksperimen dan Mencoba Hal Baru

Dunia digital marketing sangat dinamis dan berubah dengan sangat cepat. Tidak ada rule of thumb agar campaign kamu selalu sukses dan diterima oleh audiens.

Karena alasan ini, kami sangat menyarankan agar kamu terus bereksperimen dalam setiap strategi campaign. Lakukan hal yang baru untuk mengetahui apakah strategi tersebut efektif atau tidak. Tips digital marketing ini tetap harus dilakukan meskipun memang sedikit beresiko.

Tidak apa-apa jika ternyata eksperimen kamu berakhir dengan kegagalan. Kamu tetap bisa mendapatkan data dan pembelajaran (learning) dari eksperimen tersebut. 

Semakin sering bereksperimen dengan hal baru, semakin cepat juga kamu mengetahui keinginan audiens. Jika sudah mengetahui yang diinginkan audiens, maka bisnis kamu juga bisa semakin cepat growth atau berkembang.

7. Review dan Evaluasi

Setelah selesai melakukan campaign, pastikan kamu melakukan review dan evaluasi. Apakah campaign kamu sukses? Jika sukses, apa yang jadi faktor kuncinya? Jika gagal, di mana letak kesalahannya? Semua pertanyaan ini harus bisa terjawab dalam setiap evaluasi.

Hasil dari evaluasi ini bisa kamu manfaatkan untuk strategi campaign berikutnya. Kesalahan yang sama tidak akan terulangi lagi jika kamu rutin dalam melakukan evaluasi dan review.

Kesimpulan

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pemanfaatan digital marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis di era digital saat ini. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital dan menerapkan digital marketing tips yang tepat, jangkuan bisnis kamu bisa lebih luas. 

Semakin banyak orang yang sadar dengan produk atau brand kamu (brand awareness), semakin mudah juga kamu memasarkan produk. Oleh karena itu, setiap bisnis perlu memahami potensi digital marketing dan menggunakannya secara optimal.

Ingin bisnis kamu berkembang? Kamu bisa berkonsultasi dengan Jenfi dan mendapatkan solusi yang tepat bagi bisnis kamu.

Source:

Seberapa cepat bisnismu bertumbuh dengan pendanaan khusus

Scroll to top